Pencemaran lingkungan telah menjadi isu yang mendesak perhatian global yang disebabkan oleh aktivitas perindustrian dan pencemaran lingkungan. Hal ini dapat meningkatkan emisi dan meningkatkan kerugian lingkungan. Dalam hal ini diperlukan tolok ukur atau parameter pencemaran lingkungan untuk menilai kinerja lingkungan yang efektif sebagai batasan aktivitas manusia yang akan merugikan lingkungan. Dengan pengukuran yang tepat akan memudahkan masyarakat atau pelaku usaha untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian dan mengambil tindakan tepat.
Apa itu pencemaran lingkungan?
Pencemaran lingkungan yaitu masuknya zat-zat berbahaya atau limbah terhadap lingkungan alami dan menyebabkan perubahan besar pada kondisi lingkungan yang akan berdampak negatif pada lingkungan. Pencemaran lingkungan mencakup pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran suara, dan pencemaran tanah. Dan dalam pengukurannya masyarakat atau pelaku usaha perlu metode yang dapat memberikan informasi terhadap pencemaran yang terjadi di area tertentu.
Apa itu Tolok ukur?
Tolok ukur adalah parameter yang digunakan sebagai ukuran atau batasan-batasan tertentu dengan tujuan untuk memajukan perbaikan dan meningkatkan kualitas aspek tertentu.
Contoh: Pembuangan limbah nuklir jepang yang belakangan menjadi perbincangan masyarakat di beberapa negara, WHO menetapkan tolok ukur terhadap limbah tritium pada air yang aman untuk diminum manusia maksimal 10.000Bq sedangkan kadar tritium dalam air limbah nuklir jepang hanya 1.500Bq. Dari contoh tersebut, air limbah nuklir jepang aman untuk dibuang.
Dapat disimpulkan bahwa tolok ukur lingkungan adalah parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat pencemaran pada area tertentu. Tolok ukur juga berfungsi untuk mengetahui tingkatan kualitas pada aspek lingkungan, sesuai dengan standar yang ditetapkan dan menjadi salah satu cara untuk mencegah pencemaran lingkungan.
Parameter pengukur pencemaran lingkungan
Parameter yang digunakan untuk mengidentifikasi pencemaran lingkungan mencakup parameter kimia, parameter biokimia, parameter fisik, dan parameter biologi.
- Parameter kimia
Parameter kimia meliputi CO2, pH, alkalinitas, fosfor dan kadang aktifitas berat.
- Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu jumlah oksigen yang terkandung atau terlarut di air. Cara mengukur BOD adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari dan kemudian diukur kembali kandungan oksigennya. BOD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemaran organik.
Di air yang normal dan alami, kadar pH adalah 6,5 – 8,5. Keasaman air dapat diukur dengan kertas lakmus. Contoh lain adalah kandungan oksigen di dalam air minum tidak boleh kurang dari 3 ppm.
- Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kejernihan dan kandungan bahan radioaktif.
- Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya bahan organik/mikroorganisme seperti bakteri coli, virus, bentos dan plankton. Organisme yang peka akan mati di lingkungan air yang tercemar.
Aspek-Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan adalah instrumen penting yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan operasional perusahaan. Dimana terdapat hubungan sebab akibat antara proses kerja, produk atau barang yang dihasilkan dan lingkungan.
Ada beberapa aspek lingkungan diantaranya air, udara, suara, dan tanah. Aspek-aspek ini juga diukur menggunakan metode pengukuran untuk mengetahui tercemar atau tidaknya aspek tersebut.
- Air
Dalam pengukuran air mencakup parameter-parameter seperti oksigen terlarut, pH, kandungan logam berat, dan bahan kimia organik
- Udara
Dalam mengukur kualitas udara biasa menggunakan metode passive sampler dan mengukur parameter-parameter seperti NO2 dan O2.
- Suara
Kebisingan juga perlu diukur agar tidak mengganggu. Metode yang digunakan dalam pengukuran suara adalah pengukuran dengan alat sound level meter dan parameter yang digunakan adalah dBA.
- Tanah
Metode yang bisa digunakan yaitu metode survey dan uji laboratorium dengan parameter yang digunakan yaitu sifat fisik tanah yang meliputi tekstur, porositas, kapasitas lapang, berat jenis dan berat volume.
Dengan mengukur pencemaran lingkungan, pelaku usaha, masyarakat dan regulasi dapat mengidentifikasi permasalahan dan mempermudah dalam pengambilan tindakan korektif dengan pemantauan dan tindakan korektif yang terus menerus sebagai upaya pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Salah satu contoh upaya pembangunan berkelanjutan adalah dengan melakukan pengukuran lingkungan terhadap kinerja lingkungan secara efektif dan efisien. Dengan demikian kita bisa turut andil dalam melestarikan lingkungan.