Pemerintah akan melakukan strategi percepatan pembangunan infrastruktur menuju Indonesia emas 2045 dalam rangka pemerataan pembangunan dan integrasi seluruh wilayah di Indonesia. Hal ini diungkapkan pada seminar dengan tema Visioning Indonesia Emas 2045 di kampus ITB.
Pembangunan Infrastruktur Merata Kunci Indonesia Emas 2045
Dilansir Kementerian Pekerjaan Umum, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur yang merata merupakan kunci menuju Indonesia emas 2045 yang akan datang. Tidak hanya berpaku di Pulau Jawa saja, pemerataan pembangunan infrastruktur juga dilaksanakan di luar Jawa. “Pemerataan pembangunan daerah terus ditingkatkan. Wilayah luar Jawa terutama Kawasan Timur Indonesia didorong tumbuh lebih tinggi dari Jawa dan Kawasan Barat Indonesia dengan tetap mempertahankan momentum pertumbuhan wilayah Jawa” ujarnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya peningkatan kompetensi sumber daya manusia untuk pembangunan infrastruktur. Pemerintah sudah membuat program untuk meningkatkan kompetensi SDM melalui Program Magister Super Spesialis Teknis yang sudah berjalan dari tahun 2020 yang berkolaborasi dengan empat perguruan tinggi di Indonesia yaitu ITB, UGM, ITS, dan UNDIP.
Baca juga: 4 Peran SBUJK dalam Pengembangan Infrastruktur Nasional
Selain melakukan pemerataan pembangunan, untuk menuju Indonesia emas 2045, Kementerian PUPR berkomitmen untuk menjalankan pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang ramah lingkungan untuk mendukung upaya pengurangan emisi karbon. “Indonesia bersama 194 negara lain telah berkomitmen dalam Paris Agreement 2016 yang juga dikukuhkan pada 2021 Climate Change Summit” ujar Zainal Fatah.
Untuk mendukung hal tersebut, Kementerian PUPR melalui Zainal Fatah akan terus mengembangkan inovasi teknologi infrastruktur hijau, salah satunya yaitu pemanfaatan karet alam untuk campuran aspal, pengembangan teknologi waste to energy di Tempat Pembuangan Akhir Banjarbakula, dan pengembangn rusun pracetak modula dengan menerapkan lean construction di Rusun Pekerja Kawasan Industri batang.
Seminar tersebut juga dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Kepala Biro Komunikasi Publik Pantja Dharma Oetojo, dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Kementerian PUPR Bastari.