B3 merupakan singkatan dari bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya dapat memberikan pengaruh langsung ataupun tidak langsung kepada lingkungan hidup, kesehatan hidup, kualitas lingkungan, serta kelangsungan hidup manusia atau organisme lain.
Dalam mengelola limbah B3 harus memberikan simbol sesuai dengan klasifikasi dan tipe limbah B3 tersebut. Hal ini, bertujuan untuk memberikan informasi terkait klasifikasi dan tipe limbah B3 yang nantinya akan berguna atau mempermudah dalam mengelola limbah B3 tersebut.
Baca juga: Tolok Ukur atau Parameter Pencemaran Lingkungan
10 Jenis Klasifikasi Limbah B3 Beserta Simbolnya
Klasifikasi limbah B3 terdiri dari 10 jenis dan berikut simbolnya:
- Simbol B3 yang bersifat mudah meledak (Eksplosive)
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang pada suhu dan tekanan standar (25ºC, 760 mmHg) dapat meledak dan menimbulkan kebakaran atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan di sekitarnya.
- Simbol B3 yang bersifat mudah pengoksidasi (Oxidizing)
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang dapat melepaskan banyak panas atau menimbulkan api ketika bereaksi dengan bahan kimia lainnya, terutama bahan-bahan yang sifatnya mudah terbakar meskipun dalam keadaan hampa udara.
- Simbol B3 yang bersifat mudah terbakar (Flammable)
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Dapat menjadi panas atau meningkat suhunya dan terbakar karena kontak dengan udara pada temperatur ambien;
- Padatan yang mudah terbakar karena kontak dengan sumber nyala api;
- Gas yang mudah terbakar pada suhu dan tekanan normal;
- Mengeluarkan gas yang sangat mudah terbakar dalam jumlah yang berbahaya, jika bercampur atau kontak dengan air atau udara lembab;
- Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala di bawah 0ºC dan titik didih lebih rendah atau sama dengan 35ºC;
- Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala 0ºC – 21ºC;
- Cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan/atau pada titik nyala (flash point) tidak lebih dari 60ºC (140ºF) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg. Pengujiannya dapat dilakukan dengan metode ”Closed-Up Test”;
- Padatan yang pada temperatur dan tekanan standar (25ºC dan 760 mmHg) dengan mudah menyebabkan terjadinya kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus dalam 10 detik. Padatan yang hasil pengujian ”Seta Closed Cup Flash Point Test”-nya menunjukkan titik nyala kurang dari 40ºC;
- Aerosol yang mudah menyala;
- Padatan atau cairan piroforik; dan/atau
- Peroksida organik.
- Simbol limbah B3 yang bersifat beracun (Toxic)
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Sifat racun bagi manusia, hal ini dapat menyebabkan keracunan atau sakit yang cukup serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut. Penentuan tingkat sifat racun ini didasarkan atas uji LD50 (amat sangat beracun, sangat beracun dan beracun); dan/atau
- Sifat bahaya toksisitas akut.
- Simbol limbah B3 bersifat berbahaya (Harmful)
Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan baik berupa padatan, cairan ataupun gas yang jika terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu.
- Simbol limbah B3 berklasifikasi yang sifatnya iritasi (Iritation)
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara langsung dan/atau terus menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan iritasi atau peradangan;
- Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan tunggal dapat menyebabkan iritasi pernafasan, mengantuk atau pusing;
- Sensitasi pada kulit yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit; dan/atau
- Iritasi/kerusakan parah pada mata yang dapat menyebabkan iritasi serius pada mata.
- Simbol limbah B3 yang bersifat korosif (Corrosive)
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit;
- Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dengan laju korosi > 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55 C.
- Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk B3 bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk B3 yang bersifat basa.
- Simbol limbah B3 yang bersifat berbahaya bagi lingkungan (Dangerous for environment)
Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan yang dapat menimbulkan bahaya terhadap lingkungan. Bahan kimia ini dapat merusak atau menyebabkan kematian pada ikan atau organisme aquatic lainnya atau bahaya lain yang dapat ditimbulkan, seperti merusak lapisan ozon (misalnya CFC = Chlorofluorocarbon), persistent di lingkungan (misalnya PCBs = Polychlorinated Biphenyls).
- Simbol ini untuk limbah B3 bersifat Teratogenik dan Mutagenik (Carcinogenic,Tetragenic,Mutagenic)
Simbol ini menunjukkan paparan jangka pendek, jangka panjang atau berulang
dengan bahan ini dapat menyebabkan efek kesehatan sebagai berikut:
- karsinogenik yaitu penyebab sel kanker;
- teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan embrio;
- mutagenic yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan kromosom yang berarti dapat merubah genética;
- toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik;
- toksisitas terhadap sistem reproduksi; dan/atau
- gangguan saluran pernafasan.
- Simbol limbah B3 yang bersifat bahaya lain berupa gas
Simbol ini untuk menunjukkan bahaya gas bertekanan yaitu bahan ini bertekanan tinggi dan dapat meledak bila tabung dipanaskan/terkena panas atau pecah dan isinya dapat menyebabkan kebakaran.
Setelah kita mengenal B3 dan juga simbolnya, semoga kita dapat berhati-hati, serta dapat menyikapi dengan bijak bahan-bahan yang tergolong B3 guna meminimalkan risikonya terhadap lingkungan dan mahluk hidup yang ada di sekitarnya.