Perkembangan industri konstruksi semakin pesat dengan kebutuhan pembangunan yang ramah lingkungan, salah satunya dengan munculnya green construction. Green construction membawa perubahan besar pada perkembangan industri konstruksi. Perkembangan green construction semakin meningkat dengan hadirnya teknologi green construction. Teknologi green construction menggantikan proses pembangunan dan alat-alat konstruksi tradisional dengan teknologi baru yang ramah lingkungan.
Apa itu Green Construction
Green Construction adalah sebuah filosofi dan proses dalam membuat atau menciptakan bangunan menggunakan bahan material yang efisien dan ramah lingkungan. Green Construction memiliki tujuan untuk menciptakan proses konstruksi yang ramah lingkungan, efisien dalam pemakaian energi, sumber daya, berbiaya rendah dan mendukung terciptanya green building. Green construction dilakukan untuk mendukung upaya ramah lingkungan dalam bidang konstruksi dengan memperhatikan kondisi lingkungan sebelum dan sesudah kegiatan konstruksi berlangsung yang meliputi dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan penggunaan konstruksi bangunan.
Baca juga: Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan di Perusahaan
Penggunaan Teknologi Green Construction sebagai Solusi Ramah Lingkungan
Penggunaan teknologi green construction menggunakan teknologi yang canggih untuk membangun sebuah bangunan dengan dampak lingkungan minimal mulai dari tahap desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, renovasi, dan pembongkaran. Karena memiliki banyak manfaat, para insinyur, arsitek, dan manajer fasilitas menggunakan teknologi green construction untuk menghasilkan konstruksi bangunan yang efisien dan biaya operasi yang murah.
Saat ini, terdapat teknologi green construction yang sering digunakan dalam mendukung green building, yaitu:
1. Infrastruktur Hijau (Green Infrastructure)
Aliran air yang berasal dari hujan yang lebat menjadi penyebab utama pencemaran air, sehingga menyebabkan banjir di gedung dan jalanan. Hal ini mengakibatkan kerusakan properti, kondisi berkendara yang berbahaya, serta aliran yang membawa sampah, bakteri, dan logam berat melalui saluran pembuangan air hujan. Untuk itu, Green infrastructure menyaring dan menyerap air hujan. Dengan demikian, bangunan menjadi lebih tangguh dan memperoleh manfaat lingkungan, sosial, dan ekonomi.
2. Kaca Elektrokromik (Electrochromic Glass)
Kaca elektrokromik menggunakan aliran listrik kecil untuk mengisi ion pada lapisan jendela dan mengubah cahaya yang dipantulkan. Tidak seperti kaca konvensional yang hanya menghalangi sebagian radiasi matahari, kaca elektrokromik memungkinkan Anda memilih jumlah cahaya yang ingin Anda hentikan menggunakan sistem kontrol bangunan yang cerdas. Kaca elektrokromik diklaim dapat mengurangi biaya pemanasan, ventilasi, dan pendingin udara hingga 25%.
3. Sistem Pendingin Atap (Cool-Roof System)
Pendingin atap dirancang untuk memantulkan lebih banyak sinar matahari dan menyerap lebih sedikit panas daripada atap pada umumnya. Ketika suhu sedang panas, maka pengguna bangunan akan menaikan suhu sistem pendingin udara sehingga membebani sistem pendingin udara dan meningkatkan emisi karbon. Dengan sistem pendingin atap, reflektansi matahari dan emisi termal berkurang, sehingga dapat menurunkan suhu interior secara signifikan.